Keuntungan Wirausaha
Jika kita bandingkan,
kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat
banyak perbedaaan. Untuk menjadi seorang pengawai dibutuhkan kepandaian,
seperti dipersyaratkan dalam batas nilai IPK, harus mengikuti dan lulus tes,
pandai bergaul, berpenampilan baik sampai memiliki koneksi atau referensi
(kenalan, orang dalam) tertentu. Bahkan tidak jarang calon pengawai diminta
pembayaran yang ilegal dalam jumlah tertentu. Artinya, begitu banyak
persyaratan yang harus dipenuhi. Terkadang kita menjadi miris jika mendengar
ada berita untuk menjadi pengawai mesti bayar puluhan juta rupiah. Anehnya,
banyak orang yang mau merogoh kantong untuk menjadi pegawai tersebut. Padahal,
jika uang tersebut digunakan untuk melakukan wirausaha, jumlahnya sudah jauh
dari cukup. Di samping itu, perkembangan penghasilan yang diterima juga relatif
kecil.
Sementara itu, untuk
menjadi wirausaha relatif lebih mudah. Hal utama yang harus dimiliki adalah
kemauan, kemudian barulah kemampuan. Paling tidak, ada empat keuntungan yang
diperoleh dari wirausaha, yaitu:
1.
harga diri
2.
penghasilan;
3.
ide dan motivasi;
4.
masa depan.
Dengan
membuka usaha atau berwirausaha, harga diri seseorang tidak turun, tetapi
sebaliknya meningkat. S1 pengusaha menjadi kelas tersendiri di masyarakat dan
dianggap memiliki wibawa tertentu, seperti disegani dan dihormati. Jika dulunya
masyarakat malu jika tidak menjadi karyawan, fenomena ini sekarang mulai
berbalik. Banyak pengusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya menjadi
contoh bagi masyarakat, apalagi mampu memberikan peluang kerja yang sangat
dibutuhkan. Dalam banyak kasus, pengusaha bahkan dianggap sebagai penyelamat
bagi mereka yang membtuhkan lapangan kerja. Dan perlu diingat bahwa menjadi pemilik
usaha dengan mempekerjakan orang lain merupakan hal yang mulai.
Dari
sisi penghasilan, memiliki usaha sendiri jelas dapat memberikan penghasilan
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan menjadi pengawai. Penghasilan seorang
pengawai dapat dikalkulasikan untuk suatu periode. Tentu saja besarnya tidak
jauh berbeda setiap blan. Sementara itu, besar kecil penghasilan seseorang
pengusaha tergantung dari usaha kita. Besar kecilnya penghasilan karyawan lebih
banyak ditentukan oleh si pengusaha. Sementara itu, meningkatnya penghasilan
pengusaha tidak mengenal batas waktu, terkadang ada istilah kalau lagi booming, maka keuntungan akan mengalir
seperti air yang tak putus-putusnya, apa saja yang dialkukan selalu memperoleh
keuntungan.
Biasanya
para wirausaha selelu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan
kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu memberikan inspirasi untuk
menangkap setiap peluang yang ada. Bahkan ada guyonan yang agak ekstrem yang
mengatakan bahwa hidung pengusaha dapat mencium di mana ada peluang untuk
memperoleh keuntungan. Seseorang pengusaha juga memiliki indra keenam yang
mampu membaca sesuatu yang tidak dapat dibaca orang lain. Pengusaha juga
memiliki motivasi yang tinggi untuk maju dibandingkan dengan menjadikan
pengawai. Terpikir, melihat, atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk
dijual. Motivasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat dalam hati
seseorang pengusaha. Setiap waktu selalu timbl ide untuk menjadikan seseuatu
menjadi uang. Sebagai contoh, seorang yang memiliki jiwa pengusaha melihat
sampah saja sudah berpikiran menjadikannya uang, meliaht lokasi yang strategis
sudah merupakan uang.
Masa
depan pengusaha yang sukses relatif jauh lebih baik dibandingkan pegawai.
Seorang wirausahawan tidak pernah pensiun dan usaha yang dijalankan dapat
diteruskan generasi selanjutnya. Oleh karena itu, kita sering mendengar suatu
usaha yang bisa dikelola sampai tujuh turunan. Estafet kepemimpinan dalam
keluarga yang silih berganti menujukkan bahwa keberhasilan masa depan wirausaha
seperti tak pernah putus.
Nanmun,
perlu juga diingat bahwa dari sisi negatifnya, tidak sedikit pula pengusaha
yang gulung tikar dengan berbagai sebab. Salah satunya adalah salah dalam
pengelolaan perusahaan. Seorang pengusaha dituntut berani menanggung risiko
dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Seorang pengusaha dituntut
untuk memiliki kemampuan mengelola usahanya dan memiliki tanggung jawab
terhadap segala kegiatan yang dilakukan dan komitmen terhadap apa yang sudah
dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar